Powered By Blogger

Jumat, 21 Januari 2011

rumah sakit german



Demi Muslim, Rumah Sakit Jerman Singkirkan Belasan Salib

0 komentar
Sebuah rumah sakit Jerman menyingkirkan 12 salib karena adanya keberatan dari sejumlah pasien Muslim, kantor berita Kristen Jerman melaporkan.

Karyawan di Rumah Sakit Bad Soden di dekat Frankfurt menurunkan salib-salib dari dinding yang menghadap sejumlah pasien dan memasukkannya ke plastik sampah, yang kemudian menimbulkan kritik dari pasien lainnya.

 Direktur Helmuth Hahn-Klimroth memerintahkan karyawannya untuk melakukan pekerjaan itu dengan hati-hati. Menurut sang direktur, salib bukan hiasan yang lazim di sebuah rumah sakit umum.

Salib-salib itu berasal dari departemen bedah dari sebuah rumah sakit yang dulunya Katolik Roma hingga tahun 1974. Atas permintaan dari para karyawan, salib-salib itu tetap terpasang setelah rumah sakit tersebut berubah menjadi rumah sakit umum. Di bulan Desember, departemen itu pindah ke Bad Soden. Setelah adanya keluhan dari dua pasien, staf perawat memutuskan untuk menurunkan salib-salib itu.

Deken Eberhard Kühn dari Gereja Evangelis di Bad Soden mengatakan akan lebih baik jika salib-salib itu tetap dipasang di tembok.  “Salib dengan patung Kristus di sebuah kamar rumah sakit bukan berarti bagi seorang Muslim proses pemulihannya berada dalam bahaya.”  Salib itu lebih merupakan sebuah tanda bahwa jiwa sang pasien juga diperhatikan, ujar Kuhn.

Atas permintaan para karyawan, sebuah  salib disimpan di area karyawan. Pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan terhadap salib-salib yang telah disingkirkan akan dibahas dengan pendeta rumah sakit.
Selain di Jerman, sebuah rumah sakit di Australia juga telah menyingkirkan sejumlah salib, salib dengan patung Kristus, dan Injil dari kapel mereka untuk menyesuaikan dengan peraturan baru menyusul pembangunan ruang sholat khusus untuk kaum Muslim.

Menurut sebuah laporan di harian Mosman, perubahan itu dilakukan di rumah sakit Royal North Shore di St. Leonards.
Langkah tersebut, menurut seorang anggota senior staf rumah sakit, diambil untuk menghindari menyinggung kaum Muslim atau Hindu yang mungkin berada di rumah sakit itu.

Juru bicara rumah sakit mengatakan bahwa larangan tersebut diterapkan setelah kapel diperluas dengan sebuah ruang sholat Muslim di area  loteng.

“Pada saat itu, keputusan tersebut diambil untuk memajang simbol tiap agama, misalnya salib dan Injil kapel, hanya dalam upacara dan misa tertentu,” ujarnya. “”Keputusan itu diambil untuk menghormati banyak agama yang membentuk rumah sakit ini dan juga masyarakat modern Australia.”

Anggota staf rumah sakit mengatakan bahwa meskipun kapel itu dibangun untuk umat Kristen, rupanya saat ini ditujukan untuk menciptakan ruang yang netral./suaramedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar